Ini 5 Cara Jitu Jadi Pendengar yang Baik

jadi pendengar baik

Modernis.co, Solo – Apakah kamu sudah jadi pendengar yang baik untuk orang lain? Pertanyaan ini mungkin juga merupakan sindiran bagi siapapun yang hanya mau didengar tapi sulit mendengarkan.

Maksudnya bukan pemerintah konoho ya. Seseorang terkadang memiliki kemampuan jadi pendengar yang buruk. Mungkin mereka masih terlalu sibuk dengan ego masing-masing saat orang lain sedang bicara. 

Kalau sudah gitu sih orang yang ngobrol jadi ngerasa lagi ngomong sama tembok gak sih? Pastinya sebel banget! Jika kebiasaan ini terulang di orang yang spesial apa gak kabur tuh doi?

Menjadi pendengar yang baik untuk orang lain merupakan tindakan yang mulia. Kadang seseorang hanya butuh didengarkan kok agar bebannya lebih ringan. Tapi kalau mau bantu sekalian sih boleh.

Jadi pendengar yang baik apalagi untuk orang tersayang bukan cuma bikin nyaman tapi bikin hubungan makin erat. Nih berikut 5 Cara Jitu Jadi Pendengar yang Baik!

1. Simpan Dulu Hape-nya

Hentikan dahulu aktifitas gadget ketika kamu sedang ngobrol serius dengan seseorang. Obrolan yang butuh fokus sebaiknya dilakukan tanpa melakukan aktivitas lain, bukan hanya gadget.

Kamu bisa nunjukin kalau apa yang dia omongin itu penting. Nantinya dia juga akan lebih semangat dan terbuka buat cerita karena merasa lebih dihargai dengan mata dan telingamu yang udah sepenuhnya buat lawan bicaramu.

2. Jangan Langsung “Nyerobot” Cerita

Motong pembicaraan orang yang lagi ngomong itu adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan peri kemanusiaan. Apalagi tindakan korupsi dan ngeluarin statement kalau guru itu beban! haha

Nah kalau mau jadi pendengar yang baik kamu jangan pernah motong pembicaraan temenmu saat lagi ngomong. Tunggulah dia sampai benar-benar selesai.

Lagi serius ngomong tiba-tiba dipotong itu Rasanya itu mood-swing banget. Mood turun drastis bro langsung males. Apalagi kalau yang motong pembicaraan itu malah adu mekanik nunjukkin dia itu lebih!  

Misalnya bilang “Ah, gue juga pernah tuh yang kayak gitu!”, “250 itu mah biasa kecil, kemarin aku bisa naikin pajak rakyat sampai 1000 persen kok dan aku gak malu gak kerja”, dan lain-lain.

Tahan dulu keinginan buat cerita pengalamanmu. Tunggu sampai dia selesai dan kamu bisa kasih tanggapan atau berbagi cerita yang relevan. Ini namanya sabar dan menghargai.

3. Buka Kuping, Buka Hati

Mendengarkan itu enggak cuma soal dengar kata-kata pakai telinga tapi juga tangkap emosinya pakai hati. Coba perhatiin nada suaranya, ekspresi wajahnya, atau bahasa tubuhnya. 

Dari sana kamu bisa tau apa yang sedang dia rasakan pada peristiwa dan ketika dia cerita. Kalau dia terlihat sedih kamu bisa memberika respon empati. Misalnya “Itu berat sih, kamu pasti bisa kok”.

Kalau dia terlihat senang kamu bisa ngasih respon bangga atau ikutan senang. Misalnya ” hahSeriusan?! Keren banget, bro!” Respons kayak gini nunjukin kalau kamu benar-benar peduli.

4. Ajukan Pertanyaan “Lagi Penasaran”

Kamu bisa mengajukan pertanyaan lanjutan dari obrolan yang sedang berjalan. Daripada cuma bilang “Ohh, gitu ya,” mending tanya lagi deh sampai dia ngeluarin semua yang ada di benaknya.

Misalnya kamu bisa tanya “Terus, gimana kelanjutannya?”, “Kalau besok PATI Nggak Bisa Nurunin Sudosa berarti demokrasi dah mati kan ya?”, “Parah sih kalau guru dianggap beban, kan yang jadi beban ada di Senayan kan ya, menurutmu gimana?”.

Pertanyaan-pertanyaan ini nunjukin kalau kamu benar-benar tertarik sama ceritanya. Selain itu, cara ini juga bantu dia buat cerita lebih detail dan terarah.

5. Jangan Langsung Kasih Solusi, Kecuali Diminta

Kadang-kadang teman kita cuma butuh didengar bukan dikasih solusi. Banyak orang yang langsung kasih saran yang seabrek-abrek tanpa mempertimbangkan secara kompleks apa yang dialami oleh lawan bicaranya.

Misalnya “Kalau gue jadi lo sih, mending gini aja” padahal yang dia butuhin cuma didengarkan. Kalau kamu mau kasih saran, lebih baik tanya dulu, “Lo butuh saran enggak?” atau “Ada yang bisa gue bantu?”

Kalau dia bilang “iya,” baru deh kamu bisa kasih solusi. Kalau enggak, cukup jadi bahu untuk dia bersandar. Semoga kalau dia sudah sembuh lu gak cuma dadi payung naliko udane teko. Haha.

Jadi, siap buat jadi pendengar yang lebih asyik? Cobain deh trik-trik di atas biar obrolan kamu sama teman-teman makin bermakna! (IF)

editor
editor

salam hangat

Leave a Comment